BlogBugar, Circuit training adalah salah satu program conditioning yang dikembangkan oleh Morgan dan Adamson pada tahun 1953 di Universitas Leeds di London. Latihan ini pada awalnya disusun untuk program pendidikan jasmani di sekolah.
Circuit training disusun untuk mengembangkan strength, power, muscular dan cardiovascular endurance, speed, agility, dan flexibility dan merupakan kombinasi antara latihan kardio dan penguatan. Circuit training adalah salah satu bentuk latihan kardiorespirasi yang menguntungkan. Dengan circuit training, kebugaran tubuh dapat dicapai tanpa banyak menghabiskan waktu.
Circuit weight training menghasilkan sedikit peningkatan pada ambilan oksigen maksimal, tetapi di sisi lain menghasilkan peningkatan yang besar pada strength, ketahanan otot, dan kelentukan; serta perubahan pada komposisi tubuh. Beberapa studi terakhir membandingkan efek circuit training dengan bentuk latihan ketahanan tradisional lainnya (seperti treadmills, sepeda cross-country, ski, jogging, dan bersepeda) dalam hal energy expenditure, penguatan, dan peningkatan kebugaran fisik. Disimpulkan bahwa circuit training mempunyai keuntungan yang sama dengan latihan ketahanan kardiorespirasi yang lainnya dalam peningkatan tingkat kebugaran.
Dalam circuit training, seseorang melakukan seri latihan atau aktifitas terpilih yang dilakukan dalam satu sequence atau circuit. Circuit training terdiri dari satu seri resistance training exercises yang dilakukan dari satu latihan ke latihan yang lain, dengan istirahat minimal di antara macam-macam latihan tersebut.
Biasanya ada enam sampai duabelas stations dalam satu circuit yang terletak di dalam gymnasium, ruang latihan, aula, lapangan, atau rooftops. Latihan dilakukan pada setiap stations dan dilanjutkan pada stations berikutnya, secepat mungkin dalam satu circuit dan berusaha untuk menurunkan total waktu untuk menyelesaikan satu circuit atau dengan meningkatkan jumlah kerja pada setiap stations atau keduanya. (
Azizati Rochmania, FIK-UNESA ) Sumber: kepor.jurnal.unesa.ac.id